MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“Karangan
Ilmiah”
Disusun oleh:
·
Gabriela Annora Yona
·
Golden Natalia
·
Imaduddin H.B.
·
Nuraidah Risma Yanti
·
Putri Nur Handayani
·
Vyna Silfiani
· Yudhi
Santoso
3EB03
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Karangan Ilmiah“. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih
kepada dosen Bahasa Indonesia yang telah membantu dan membimbing kami dalam
membuat makalah yang baik. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami
berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini. Karena itu kami berharap
semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis
berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Depok, 13 November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Identifikasi Masalah
1
1.3
Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karangan Ilmiah
2
2.2 Ciri-ciri dan Sifat Karangan Ilmiah
3
2.3
Syarat Karangan Ilmiah
4
2.4 Jenis-jenis Karangan Ilmiah
2.4.1 Timbangan Buku dan Timbangan Pustaka
5
2.4.2
Ringkasan
9
2.4.3 Skripsi
10
2.4.4
Populer
13
2.4.5
Jurnal
15
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
17
3.2 Saran
17
DAFTAR
PUSTAKA
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada
umumnya karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif
antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan. Karangan
adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu
karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam
makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai karangan ilmiah.
Karangan
Ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan
memiliki ciri-ciri tertentu. Didalam makalah ini akan dijelaskan
tentang pengertian karangan ilmiah, mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah, syarat-syarat khusus
dalam penulisan karangan ilmiah serta ciri-ciri khusus karangan ilmiah.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada beberapa permasalahan
yang bisa diangkat, sebagai berikut :
1.2.1 Apa
pengertian karangan ilmiah ?
1.2.2 Apakah
ciri-ciri khusus dari karangan ilmiah?
1.2.3 Apa
saja syarat-syarat khusus karangan ilmiah?
1.2.4 Jenis-jenis
karangan apa saja yang termasuk kategori karangan ilmiah?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah
yang disampaikan di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, sebagai
berikut :
1.3.1 Pengertian dari karangan
ilmiah.
1.3.2 Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
1.3.3 Mengetahui syarat-syarat khusus karangan ilmiah
1.3.4 Mengetahui jenis-jenis karangan yang termasuk
kategori karangan ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karangan Ilmiah
Istilah karya atau ilmiah disini yaitu
mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada
kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang pendeknya atau
kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah dan laporan
penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan
pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya
semacam itu didahului oleh studi pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008: 111)
Dalam buku yang di tulis Drs.Totok
Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan
serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis
berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap
permasalahan yang muncul sebelumnya.
Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi
penulisan yang baik dan benar.
Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah
laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
“Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya “ (Eko Susilo, M. 1995:11).
Karya ilmiah merupakan hasil kerja
menulis yang membahas masalah-masalah tertentu ditinjau dari segi keilmuan
(ilmiah) istilah ini sebenarnya berlaku secara umum untuk semua karangan yang
disusun secara ilmiah (Agus Harianta,
Alex Suryanto 2006: 132)
2.2
Ciri-ciri dan Sifat Karangan Ilmiah
2.2.1 Ciri-Ciri
Karangan Ilmiah
Tidak
semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di lapangan
adalah sebuah karya ilmiah, sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti
berikut ini :
a)Objektif
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta
dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak
dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan
bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
b) Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap
pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik
kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan
yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
c)Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah
dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu. Dengan cara
demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
d) Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar
yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud
menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau
bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
e)Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan
dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu,
pernyataan atau ungkapan yang emosional hendaknya dihindarkan.
2.2.2 Sifat
Karangan Ilmiah
a) Lengkap
Segi-segi masalah yang
diungkapkan itu dikupas selengkap-lengkapnya.
b) Lugas
Pembicaraan langsung
kepada hal pokok.
c) Saksama
Berusaha menghindarkan
diri dari segala kesalahan betapapun kecilnya.
d) Jelas
Segala keterangan yang
dikemukakan dapat mengungkapkan maksud secara jernih.
e) Terbuka
Konsep atau pandangan
keilmuan dapat berubah seandainya muncul pendapat baru.
f) Berlaku
umum
Semua
simpulan-simpulannya berlaku bagi semua populasinya.
g) Penyajian
menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang lazim.
h) Tuntas
Segi masalah dikupas
secara mendalm dan selengkap-lengkapnya.
2.3
Syarat
Karangan Ilmiah
Suatu karangan dari hasil
penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah
jika memenuhi syarat
sebagai berikut :
a) Penulisannya
berdasarkan hasil penelitian
b) Pembahasan
masalahnya objektif sesuai dengan fakta
c) Karangan
itu mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya
d) Baik
dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu
e) Bahasa
yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak
terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir (dihindarkan dari
penggunaan bahasa yang maknanya bersifat konotasi/ambigu).
f) Mengemukakan
segala uraian secara kejujuran
g) Disusun
secara sistematis
h) Cenderung
bersifat induktif.
i) Bertolak
dari hipotesis tertentu
j) Menghindari
tindakan yang manifilatif
k) Bersifat
ekspositiris maupun argumentative
l) Memotivasi
dan disiplin yang tinggi
m) Kemampuan
mengolah data
n) Kemampuan
berpikir logika dan terpadu
2.4
Jenis-jenis
Karangan Ilmiah
2.4.1
Timbangan Buku dan Timbangan Pustaka
Timbangan
Buku
Pengertian dan Tujuan Resensi adalah tulisan timbangan suatu
hasil karya atau wawasan tentang baik dan kurang baiknya kualitas suatu tulisan
yang terdapat dalam suatu karya. Resensi dapat pula diartikan sebagai suatu
tulisan yang memberikan penilaian terhadap suatu karya baik fiksi maupun
nonfiksi dengan cara mengungkapkansegi keunggulan dan kelemahannya secara
objektif.
Timbangan buku sama dengan kritik buku yaitu
pertimbangan/pendapat tentang baik buruk sebuah karya yang dapat disampaikan
secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja. Bedah buku adalah pembicaraan
mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, ada
tokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat.
Pendapat/penilaian tentang buku yang dibedah dapat
disimpulkan lebih obyektif karena berdasarkan pendapat umum. Preview adalah
istilah bahasa asing yang artinya peninjauan, sedang review artinya tinjauan
atau timbangan buku,Jadi kedua kata tersebut memiliki pengertian yang hampir
sama dengan timbangan buku, hanya saja bedanya pada pelakunya. Kalau preview
biasanya dibuat oleh penerbitnya sebelum sebuah buku diluncurkan dan penerbit.
mengundang pengarang/penulis buku untuk menyampaikan penjelasan tentang buku
yang ditulisnya di hadapan para calon konsumen yang biasanya adalah pustakawan,
guru dan dosen atau para tokoh kutu buku yang sekiranya mempunyai minat dengan
buku yang diluncurkan tersebut. Sedangkan review dilakukan oleh orang lain
maksudnya bukan pengarang atau disebut kritikus buku. Review sama pengetiannya
dengan kritik buku,dilakukan oleh soerang kritikus, dapat secara lisan atau
tertulis.
Dengan demikian antara preview, review, resensi, bedah buku
dan timbangan buku hampir mirip.Kalau di dalam timbangan buku bisa dilakukan
oleh siapa saja (sama dengan resensi) tetapi kalau bedah buku bisa dilakukan
oleh tokoh yang menguasai atau bahkan pengarangnya sendiri di hadapan para
calon pembaca. Sinopsis, abstrak dan sari karangan semua merupakan ringkasan
dari sebuah isi buku. Sinopsis ringkasannya cukup panjang dan biasanya
digunakan untuk buku-buku fiksi sedangkan abstrak sama dengan sari
karangan,yaitu ringkasan singkat dari isi buku itu (sari pati buku itu).
Baik abstrak maupun sari karangan semua dilakukan secara
tertulis. Di bawah ini ada beberapa tip bagaimana meresensi buku. Dalam membuat
resensi buku Anda perlu terlebih dahulu membuat sinopsisnya, kemudian menimbang
kelebihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelemahan serta ditutup dengan
pernyataan Anda tentang buku tersebut. Jadi setelah buku dibaca dan dapat
dipahami isinya, Anda segera membuat ringkasannya terlebih dahulu lalu membuat
catatan.
Timbangan Pustaka
Pustaka adalah
halaman terakhir yang di buat untuk mengetahui data-data yang di ambil dari sumber-sumber
yang ada dalam buku,majalah,komik,maupun dari internet.supaya pembaca dapat
mengetahui dasar dari pembuatan buku ini supaya tidak di bilang copy
paste/menjiplak karya orang lain.karena setiap mengambil data tidak
mencantumkan sumber/penerpit/nama orang pengarang akan di kenakan pidana dalam
pasal yang ada di indonesia.
Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil
penelitian yang telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu
ringkasan, deskripsi, kritik, Perbedaan karangan ragam standart dan non
standart. Resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku Resensi
adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku secara
tertulis yang mengemukakan pendapat seseorang tentang baik buruknya buku
ditinjau dari berbagai sudut. Resensi dapat dilakukan oleh siapa saja.Timbangan
buku adalah sama dengan kritik buku yaitu pertimbangan atau pendapat tentang
baik buruk sebuah karya yang dapat di sampaikan secara tertulis maupun lisan
oleh siapa saja. Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan
beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, ada tokoh atau bahkan pengarangnya
sendiri ikut terlibat. Pendapat atau penilaian tentang buku yang dibedah dapat
disimpulkan lebih obyektif karena berdasarkan pendapat umum. Dengan demikian
antara resensi dan timbangan buku hampir mirip. Kalau di dalam timbangan buku
bisa dilakukan oleh siapa saja (sama dengan resensi) tetapi kalau bedah buku
bisa dilakukan oleh tokoh yang menguasai atau bahkan pengarangnya sendiri di
hadapan para calon pembaca.
Perbedaan Timbangan Buku dan
Timbangan Pustaka adalah Timbangan buku adalah dengan isi sebuah buku yang
diresensi, sedangkan timbangan pustaka adalah dengan sumber penulisnya dengan
adanya pengarang, nama buku, tahun dan diterbitkan.
Contoh
:
JUDUL BUKU
: Pengantar Hukum Telematika Suatu Kompilasi Kajian
PENGARANG : Edmon Makarim, S.Kom., S.H., LL.M.
IMPRESUM : Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005
JUMLAH HALAMAN : 702
PENGARANG : Edmon Makarim, S.Kom., S.H., LL.M.
IMPRESUM : Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005
JUMLAH HALAMAN : 702
Buku
ini merupakan suatu pengantar umum bagi orang-orang yang hendak mempelajari
hukum telematika. Dalam buku ini diulas mulai dari penggunaan teknologi dari
tinjauan hukum dan membahas keterkaitan antara teknologi dengan tindak pidana.
Buku ini akan banyak bermanfaat bagi peneliti dan staf pengajar yang hendak
mengetahui secara mendasar kegiatan telematika dengan berbagai cabang ilmu dan
bidang kajian hukum. Adapun cabang ilmu hukum yang menyoroti kegiatan
telematika yang dilakukan, antara lain hukum perdata, hukum administrasi
negara, hukum tata negara dan hukum internasional. Selain itu, buku ini
menekankan pada perluasan alat bukti dalam perkara pidana, terutama bagi tindak
pidana yang yang sulit pembuktiannya, seperti tindak pidana terorisme, tindak
pidana pelanggaran hak asasi manusia berat, dan tindak pidana korupsi.
Beberapa
kelebihan dalam buku ini adalah analisis hukum yang digunakan oleh penulis
beralaskan dasar hukum, hal ini menandakan bahwa buku ini sengaja dikupas dari
pemahaman teknologi yang berbasis hukum. Selain itu, yang menarik dari buku ini
adalah selain mendapatkan suatu pengetahuan baru mengenai hukum telematika,
buku ini dapat mengakomodasi perkembangan teknologi yang begitu cepat sehingga
buku ini tidak ketinggalan jaman, serta pembahasan dari alat bukti yang diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tidak terbatas pada apa
yang telah tertuang secara nyata dalam bentuk yang berwujud, tetapi lebih dari
itu yaitu data elektronik baik yang masih berada dalam komputer maupun yang berupa
hasil print-out dari data tersebut.
Walaupun
demikian, buku ini memiliki beberapa kelemahan antara lain adanya pembatasan
dari pembahasan terbatas pada tindak pidana tertentu dan tidak membahas lebih
mendalam mengenai alasan alat bukti yang diatur dalam KUHAP cenderung lebih
lemah karena tidak mengikuti perkembangan jaman. Selain itu, buku ini
dilengkapi oleh rancangan undang-undang tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik sedangkan rancangan undang-undang tersebut sudah menjadi
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,
sehingga diperlukan cetakan revisi terhadap buku ini.
Akan
tetapi, dari segi bahasanya buku ini menampilkan gaya bahasa yang ringan dan
mudah dimengerti oleh semua kalangan, karena buku ini tidak hanya dibuat bagi
pembaca yang mengerti hukum, tetapi juga bagi pembaca yang belum paham dengan
hukum khususnya terkait dengan hukum telematika. Sementara itu, buku ini
dikemas dengan kualitas kertas dan cetakan yang baik sehingga akan semakin
memotivasi bagi pembacanya selalu bersemangat dalam membaca buku ini, tanpa
melihat kekurangan-kekurangan yang ada di dalamnya. Cover buku ini juga dibuat
untuk menarik para pembaca karena di desain sederhana akan tetapi dapat
mewakili isi yang akan dibaca oleh pembaca. Kesimpulannya buku ini sangat
menarik untuk dibaca dan begitu banyak norma-norma hukum mengenai perlunya
pengaturan alat bukti elektronik yang menuntut perkembangan teknologi yang
semakin pesat.
2.4.2
Ringkasan
Ringkasan adalah sebuah penyajian
peristiwa atau kejadian yang panjang di sajikan secara singkat. atau juga, cara
yang baik untuk memotong atau memangkas sajian sebuah hasil karangan yang
panjang dan di sajikan dalam bentuk sajian yang singkat.
Ringkasan memiliki perbedaan dengan
ikhtisar, meskipun sering ke dua istilah itu disampaikan , tapi sebenarnya
kedua istilah itu bebeda. Sebab ringksan merupakan hasil dari karangan yang
asli tetapi dalam penyajiannya harus tetapi mempertahankan urutan dan rumusan
yang sali dari pengarangnya. Ikhtisar adalah kebalikannya, ikhtisar tidak
memerlukan susuanan atau tidak perlu sesuai dengan karangan aslinya dan tidak
perlu secara proporsional.
2.4.2.1 Ciri-ciri Ringkasan
a) Harus memiliki kerangka dasar yang
jelas
b) Harus memiliki inti yang tidak
menghilangkan hasil karangan asli
c) Dalam memangkas gagasan harus
terperinci
d) Memiliki tujuan untuk memangkas
hasil gagasan.
2.4.2.2 Cara membuat ringkasan
Ada
dua bentuk dalam membuat ringkasan, yaitu bentuk uraian atau paragraf
(verba) dan bentuk berupa bagan atau skema (non-verba). Ringkasan dalam
bentuk sekema atau bagan harus memiliki mencerminkan gagasan yang ada di dalam
teks sumbernya.
Sebelum
membuat sekema atau bagan, harus dicatat terlebih dahulu inti-inti dari sumber
informsi sebelum membentuk unsur-nsur bagan atau skema. Dalam
membuat ringkasan ada beberapa cara yang bisa dijadikan sebuah pegangan
atau panduan yang baik dan teratur, yaitu :
1)
Membaca naskah asli untuk menangkap kesan umum dan sudut
pandang pengarang.
2)
Mencatat gagasan utama.
3)
Membuat reproduksi, yakni dengan menyusun kembali suatu
karangan singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan utama.
4)
Ketentuan tambahan:
a) Sebaiknya digunakan kalimat tunggal.
b) Bila mungkin, ringkas kalimat
menjadi frasa, frasa menjadi kata, rangkaian gagasan diganti dengan gagasan
sentral saja.
c) Jumlah alenia tergantung dari
besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan.
d) Bila mungkin semua keterangan atau
kata sifat dibuang.
e) Pertahankan susunan gagasan asli dan
ringkas gagasan-gagasan tersebut dalam urutan seperti urutan naskah asli.
f) Bila teks asli mengandung dialog,
maka harus diubah kedalam bahasa tak langsung.
g) Penulis harus memperhatikan panjang
ringkasan yang dibuat.
2.4.3
Skripsi
2.4.3.1
Pengertian Skripsi
Skripsi merupakan
karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan atau berupa paparan
tulisan hasil penelitian sarjana (S1) yang membahas suatu permasalahan/fenomena
dalam bidang ilmu tertentu. Penelitian adalah keseluruhan kegiatan baik di
dalam pikiran maupun dalam kegiatan nyata yang dilakukan oleh mahasiswa untuk
menyelesaikan suatu masalah di bidang ilmu pengetahuan ilmiah dalam rangka
penyusunan skripsi.
2.4.3.2 Tujuan dan Kegunaan Skripsi
Tujuan dan kegunaan skripsi yaitu menyajikan hasil-hasil temuan
penelitian secara ilmiah yang berguna bagi pengembangan ilmu dan atu
kepentingan praktis administrasi negara dan komunikasi.
2.4.3.3
Karakteristik
Skripsi
1) Merupakan hasil karya asli, bukan
jiplakan bagi sebagian atau secara keseluruhan (dibuat pernyataan di atas
kertas segel bermaterai Rp. 6.000,00).
2) Mempunyai relevansi dengan Ilmu
Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.
3) Mempunyai manfaat teoritis atau
praktis.
4) Sesuai dengan kaidah-kaidah
keilmuan.
5) Menggunakan bahasa Indonesia yang
baku, baik dan benar menurut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
2.4.3.4 Sistematika Penulisan Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Berupa pengantar mengenai arti penting topik tersebut untuk
diteliti, alur berpikir hingga muncul permasalahan, yang diakhiri oleh
perumusan masalah yang berbentuk kalimat Tanya.
B. Tujuan Penelitian
Berisi tujuan diadakannya penelitian tersebut.
C. Manfaat
Penelitian
Berisi manfaat teoritis dan manfaat praktis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Variabel
terikat / kriterium
Berisi pengertian atau definisi variabel tersebut, aspek /
dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya
dijadikan indikator dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang
mempengaruhi, dan sebagainya
B. Variabel bebas
/ predictor
Berisi pengertian atau definisi variabel tersebut, aspek /
dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya
dijadikan indikator dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang
mempengaruhi, dan sebagainya
C. Subjek
Penelitian
Untuk menggambarkan subjek penelitian — berisi pengertian,
karakteristik dsb) mengenai subjek penelitian (misal : remaja, ibu rumah
tangga, waria, pekerja seks komersil, dsb)
D. Hubungan
antara Variabel A dengan B atau Perbedaan pada variabel A berdasarkan variabel
B
Berupa dinamika yang menggambarkan keterkaitan antara
variabel A clan Variabel B (baik berupa hubungan, pengaruh, atau perbedaan),
sehingga nantinya dapat ditarik suatu hipotesis.
E. Hipotesis
BAB III METODE
PENELITIAN
A. Identifikasi
variabel-variabel penelitian
Berisi variabel apa saja yang ada dalam penelitian tersebut.
B. Definisi
operasional variabel-variabel penelitian
Bentuk operasional dari variabel-variabel yang digunakan,
biasanya berisi definisi konseptual, indikator yang digunakan, alat ukur yang
digunakan (bagaimana cara mengukur) & penilaian alat ukur (semakin tinggi
skor menunjukkan semakin tinggi …….)
C. Subjek
penelitian
Berisi karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian,
juga diberi penjelasan mengenai populasi, sampel dan teknik sampling yang
digunakan.
D. Teknik
pengumpulan data : teknik dan alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data
dan setiap alat ukur yang digunakan perlu dijelaskan.
E. Validitas dan
reliabilitas alat pengumpul data : berisi pengertian mengenai konsep validitas
dan reliabilitas serta teknik yang dilakukan. Jika menggunakan alat ukur yang
sudah ada, hasil uji validitas dan reliabilitasnya harap ditulis.
F. Teknik
analisis data : teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Berupa poin-poin yang berisi hasil penelitian yang menjawab
hipotesis penelitian dan hasil tambahan lainnya.
B. Saran
Saran untuk subjek atau pihak-pihak yang berkaitan dengan
hasil penelitian, juga untuk penelitian selanjutnya.
Daftar Pustaka
Lampiran
2.4.4
Populer
Karangan ilmiah populer merupakan karangan ilmiah yang
bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan
dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan
bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur
tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan
pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi
pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana
mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
2.4.4.1
Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya ilmiah
(Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat
aspek, yaitu:
a)
Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian
gagasan pokok yang ingin disampaikan.
b)
Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
c)
Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau gaya bahasa
impersonal .
d)
Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
2.4.4.2 Bentuk Karya Ilmiah Populer
Bentuk karya ilmiah populer antara lain artikel, esai, dan feature.
Dilihat dari bahasanya, biasanya artikel menggunakan bahasa jurnalistik, esai
menggunakan bahasa sastra, dan feature menggunakan keduanya, bergantung kepada
jenis featurenya. Feature pengetahuan banyak menggunakan ragam jurnalistik,
namun feature human interest lebih banyak menggunakan ragam sastra.
2.4.5
Jurnal
Jurnal
ilmiah adalah majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang
secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis
sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala.
(Hakim, 2012).
Jurnal ilmiah dianggap sebagai sumber informasi primer atau
yang paling penting di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ilmiah
berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para
ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya. Karena
itulah, keberadaan jurnal ilmiah merupakan hal yang penting untuk terus
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tulisan atau artikel yang dimuat
dalam jurnal ilmiah, sudah mengalami proses peer-review dan
seleksi ketat dari para pakar di bidangnya masing-masing. Proses peer-review ini
dijalankan untuk menjamin kualitas dan validitas ilmiah artikel yang dimuat.
2.4.5.1
Jurnal ilmiah wajib memenuhi persyaratan administratif
Persyaratan administratif tersebut sebagai berikut :
1)
Memiliki International Standard Serial Number (ISSN).
2)
Memiliki mitra bestari paling sedikit 4 (empat) orang.
3)
Diterbitkan secara teratur dengan frekuensi paling sedikit
dua kali dalam setahun, kecuali majalah ilmiah dengan cakupan keilmuan
spesialisasi dengan frekuensi satu kali dalam satu tahun.
4)
Bertiras tiap kali penerbitan paling sedikit berjumlah 300
eksemplar, kecuali majalah ilmiah yang menerbitkan sistem jurnal elektronik (e-journal)
dan majalah ilmiah yang menerapkan sistem daring (online) dengan
persyaratan sama dengan persyaratan majalah ilmiah tercetak.
5)
Memuat artikel utama tiap kali penerbitan berjumlah paling
sedikit 5 (lima), selain dapat ditambahkan dengan artikel komunikasi pendek
yang dibatasi paling banyak 3 (tiga) buah.
2.4.5.2
Perbedaan jurnal ilmiah dengan yang lainnya, sebagai berikut
:
1)
Jurnal (journal) ilmiah adalah media (semacam majalah)
tempat dipublikasikannya paper-paper. Jurnal yang baik memiliki mekanisme
peer-review untuk menyeleksi untuk menentukan apakah sebuah paper yang di
submit ke jurnal tersebut layak diterbitkan atau tidak yang berisi bahan
ilmiah.
2)
Pembuatan jurnal ilmiah harus dilandasi dengan suatu
penelitian ilmiah.
3)
Berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara periodik,
ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil penelitian
terbarunya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan demikian, kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian dari karya ilmiah yaitu merupakan
serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis
berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan
yang muncul sebelumnya dan juga Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan
sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau
keilmiahannya.
3.2 Saran
Sebaiknya dengan pembuatan makalah
diperhatikan kalimat penulisannya dan dalam pembuatan makalah di perlukan
sumber yang akurat, aktual dan berdasarkan fakta.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr.Alex & Dr.H.Achmad H.P.2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbandung/2015/04/08/bahasa-indonesia/