MAKALAH STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL
Nama : Vyna Silfiani
NPM : 29213184
Kelas : 4EB03
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
PENDAHULUAN
Pelaporan keuangan
berbasis IFRS telah menjadi sorotan setiap negara, terutama untuk negara-negara
maju dan berkembang. Perlahan-lahan negara-negara di Eropa, Amerika Utara, dan
Asia melakukan konvergensi IFRS yang dinilai memiliki manfaat dalam peningkatan
arus investasi global. Hal tersebut memungkinkan adanya kemudahan akses
perusahaan domestik melakukan ekspansi secara internasional tanpa kesulitan
atas penyesuaian laporan keuangan perusahaan tersebut nantinya di negara lain.
Konvergensi standar akuntansi internasional dan
nasional mencakup penghapusan mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara
perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB (International Accounting
Standard Board), penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan
solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan. Meskipun terdapat
istilah penghapusan dalam makna konvergensi, namun konvergensi bisa mencakup
pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.
Konvergensi Akuntansi mencakup konvergensi (1) standar
akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian), (2) penyajian terkait penawaran
surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat oleh perusahaango public,
dan (3) standar audit). Pada akhirnya konvergensi IFRS akan menghasilkan
keseragaman dalam pelaporan keuangan di dunia internasional. Hal ini akan
mempermudah pihak yang berwenang aktif dalam ruang lingkup pelaporan keuangan,
baik pembuat standar, perusahaan, regulator, maupun auditor dalam memahami
penerapan IFRS di berbagai negara sehingga sejalan dengan tuntutan pelaporan
keuangan di era arus globalisasi yang kian berkembang pesat. Pemaparan singkat
di atas melatarbelakangi tim penyusun untuk menyusun makalah berjudul “Standar
Audit dan Akuntansi Global”. Judul tersebut diambil dari judul pada pertemuan ke-8
(tujuh) materi
mata kuliah Teori Akuntansi.
PEMBAHASAN
A. SURVEI
KONVERGENSI INTERNASIONAL
1. Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa
banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, pada pertemuan IASB (International
Accounting Standard Board) tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa
dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan
pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses
masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi dorongan bagi para badan
standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba menerapkan IFRS dikarenakan
dapat berefek positif terhadap iklim investasi di negara masing-masing.
PricewaterhouseCoopers melaporkan bahwa surat kabar
terkini mengusulkan “global GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”.
Keuntungannya antara lain:
·
Standar
laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh
dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan
dikurangi.
·
Para
investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.
Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi.
Transaparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
·
Perusahan-perusahaan
dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan
akuisisi area usaha.
·
Pengetahuan
dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
·
Ide-ide
terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam
mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
2. Kritik terhadap Standar Internasional
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar
internasional juga menuai kritik. Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan
standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas
masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar
internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus
merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang
semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Kritikus bersikeras bahwa standar internasional
tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama
perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi
masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip
akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada
standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun
mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
3. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan
ekuitas di seluruh dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan
pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih
penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi
internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas
negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai
solusi yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan
laporan keuangan lintas negara, antara lain: (1) rekonsiliasi, dan (2)
pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal
balik). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan
dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan
rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih
dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan
keuangan dilaporkan. Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar
negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada
prinsip-prinsip negara asal.
4. Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi
memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi
memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa
tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan,
dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi
internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Semakin banyak negara
yang mulai mengadopsi IFRS secara sukarela karena banyaknya manfaat di masa
mendatang. Kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai
mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh
organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi
terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.
B. BEBERAPA
PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam
sejarah penyusunan standar akuntansi internasional yang menjadi tonggak
pengembangan standar akuntansi tersebut:
·
Tahun
1976 : Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan
Informasi”.
·
Tahun
1977: Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).
·
Tahun
1977 : Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang
Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.
·
Tahun
198 : London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi standar
akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
·
Tahun
1989: IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan
keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan
keuangan.
·
Tahun
1996 : Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.
·
Tahun
2001 : Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan
IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards
(IFRS).
·
Tahun
2002: IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi
terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.
·
Tahun
2003: European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh
Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.
·
Tahun
2004 : Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya
mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
·
Tahun
2005: Menteri Keuangan CIna melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina
dan IFRS tahun 2007. Badan Standar Akuntansi Kanada menghilangkan GAAP Kanada
dan diganti IFRS pada tahun 2011. IASB dan Badan Standar Akuntansi Jepang
meluncurkan proyek konvergensi.
·
Tahun
2006: IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun
standar akuntansi lainnya.
·
Tahun
2007: SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi
perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.
C. IKHTISAR
ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
1.
International Accounting Standards Board (IASB)
Tujuan dari IASB adalah :
·
Mengembangkan
untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas
tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi
berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan
kondisi keuangan lainnya.
·
Memajukan
penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
·
Memperhatikan
kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna
memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
·
Meningkatkan
kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi
International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
2.
Commision of European Union (EU)
Uni
Eropa didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan
menyelaraskan sistem hukumn dan sistem ekonomi negara-negara anggotanya.
Berbeda dengan IASB, yang tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan
standar akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni
Eropa) memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke
seluruh Negara yang menjadi anggotanya.
Salah
satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, Uni Eropa telah memperkenalkan intruksi
dan melaksanakan prakarsa besar untuk:
·
Meningkatkan
modal untuk basis Eropa.
·
Menetapkan
kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif.
·
Mencapai
satu susunan standar akuntansi bagi-bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
3.
International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
Tujuan
dari IOSCO adalah:
·
Bekerja
bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar
yang adil, efisien, dan baik.
·
Bertukar
informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar
domestic.
·
Menyatukan
usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat terhadap
transaksi sekuritas di setiap negara.
·
Saling
membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara
teliti dengan menindak segala pelanggaran.
4.
International Federation of Accountants (IFAC)
Misi IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di
seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional
yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar
professional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan
berbicara mengenai masalah kepentingan publik dimana keahlian profesi tersebut
lebih relevan.
5.
Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan PBB Dalam International
Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR didirikan tahun 1982, dengan cita-cita :
memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan
pelaporan badan hukum. begitu pun untuk meningkatkan pengungkapan pada
penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan
negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.
6.
Organization of Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri
atas 30 negara perekonomian pasar (sebagian besar negara industri). Badan
pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan
kelompok pekerja. OECD mempublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun,
yang menilai tren dan prospek di pasar keuangan nasional dan internasional di
wilayah OECD. Kegiatan pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di
sector Negara maupun swasta.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konvergensi internasional saat ini tengah menjadi
perbincangan hangat di dunia internasional. Harmonisasi standar akuntansi
setiap negara melalui IFRS menghasilkan kesalarasan pemahaman laporan keuangan
dengan skala internasional. Banyak manfaat dan keuntungan dari penerapan IFRS
di suatu negara, meskipun ada hambatan-hambatan dalam masa transasisi adopsi
IFRS. IFRS tidak hanya menjadi standar akuntansi acuan di dunia internasional,
namun menjadi pedoman dalam menyusun standar audit yang nantinya dapat berskala
internasional pula.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. Akuntansi
Internasional Jilid 2. 2010. Jakarta: Salemba Empat.
https://datakata.wordpress.com/akuntansi-global-dan-standar-audit/