Sabtu, 22 November 2014

ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI

Koperasi  adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Pengelolaan organisasi koperasi, suatu pengorganisasian yang menghasilkan suatu susunan tugas atau tanggung jawab  yang terdiri dari bagian – bagian yang terintegasikan melalui hubungan antar bagian dalam koperasi. Melalui pengorganisasian terjadilah kerja antar orang, antar kelompok, dan antar bagian. Struktur organisasi koperasi dapat ditinjau dari segi intern organisasi koperasi dan segi ekstern organisasi koperasi. Pengelolaan organisasi koperasi, agar koperasi bisa berjalan dengan baik, koperasi perlu dijalankan secara professional dan melibatkan unsur-unsur antara lain rapat anggota, pengurus, anggota, dan badan pengawas. Ketiga unsur itu berkerja sama untuk mencapai tujuan koperasi.
Berikut beberapa pendapat mengenai organisasi koperasi menurut para ahli :
Organisasi Koperasi Menurut Hanel
            Organisasi diartikan sebagai suatu system social ekonomi atau social teknik, yang terbuka dan berorientasi pada tujuan. Maka sub-sub system organisasi koperasi terdiri dari :
  • Anggota koperasi sebagai individu yang bertindak sebagai pemilik dan konsumen akhir.
  • Anggota koperasi sebagai pengusaha perorangan maupun kelompok yang memanfaatkan koperasi sebagai pemasok.
  • Koperasi sebagai badan usaha yang melayani anggota koperasi dan masyarakat.
 Organisasi Koperasi Menurut Ropke :
  • Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam  suatu kelompok atas dasar tujuan yang sama, yang disebut kelompok kopeasi
  • Terdapat anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha untuk memperbaiki kondisi social ekonomi mereka sendiri, disebut swadaya dari kelompok koperasi
  • Koperasi sebgai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang kepentingan para anggota kelompok koperasi, dengan cara menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan anggotanya.
 Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa, anggota koperasi terdiri dari beberapa pihak :
a.  Anggota koperasi
b. Badan usaha koperasi
c.  Organisasi koperasi.
 Setruktur Organisasi di Indonesia
Secara umum, struktur dan tatanan manajemen koperasi Indonesia dapat diruntut berdasarkan perangkat organisasi koperasi, yaitu :
 a. Rapat Anggota
Merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus koperasi, untuk membicarakan kepentingan organisasi meupun usaha koperasi, dalam rangka mengambil keputusan dengan suara terbanyak dari para angota yang hadir.
Rapat anggota sebagai pemegang kuasa tertinggi dalam koperasi karena mempunyai kedudukan yang sangat menentukan, berwibawa dan menjadi sumber dari segala keputusan atau tindakan yang dilaksanakan oleh perangkat organisasi koperasi dan pera pengelola usaha koperasi.
b. Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan usaha. Pasal 29 ayat (2) meyebutkan, bahwa “pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota”. Kedudukan pengurus sebagai penerima mandate dari pemilik koperasi dan memiliki fungsi dan wewenang sebagai pelaksana keputusan rapat anggota sangat strategis & menentukan maju mundurnya koperasi.
c. Pengawas adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandate untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi.
d. Pengelola adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan professional. Karena itu kedudukan penglola adalah sebagai karyawan atau pegawai yang diberikan kuasa dan wewenang oleh pengurus.
B. MANAJEMEN
Kekuasaan yang dipegang oleh manajemen koperasi di bawah kendali pertemuan anggota. Mandat Dewan yang hanya dipilih, diangkat dan diberhentikan oleh anggota. Dewan harus membuat kebijakan yang tidak menyimpang dari Konstitusi dan Anggaran Rumah Tangga keputusan pertemuan anggota lain pada akhir masa jabatannya dan bertanggung jawab atas pekerjaan mereka kepada anggota.
Manajer dipilih dari anggota dan masa jabatan manajemen dan pengawasan dari periode tiga tahun, dan setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali.
Unsur-unsur Dewan Koperasi terdiri dari:
  • Ketua
  • Wakil Ketua
  • Sekretaris I
  • Sekretaris II
  • Bendahara I
  • Bendahara II
  • Wakil Kepala Keuangan Bisnis
  • Wakil Ketua Usaha Pelayanan Publik, Kecil-Menengah
  • Wakil Kepala Bidang Usaha Bisnis Bisnis Komunikasi dan Pengembangan
Anggota koperasi dapat terpilih sebagai dewan adalah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  1. Memiliki sifat kejujuran dan keterampilan kerja.
  2. Memiliki pengetahuan tentang koperasi.
  3. Memiliki rasa disiplin dan tanggung jawab untuk menjalankan kegiatan usaha koperasi.

Analisis SWOT (Peluang, Ancaman, Kesempatan dan Hambatan)

Pengertian SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats).
Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organisasi dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan  dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan. Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan. Dapat disimpulkan bahwa analisa SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman

analisa ini terbagi atas 4 bagian yaitu :
  • Strengths (Kekuatan) adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya internal organisasi agar supaya kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal. Misalnya : kekuatan keuangan, motivasi anggota yang kuat, nama baik organisasi terkenal, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih, anggota yang pekerja keras, memiliki jaringan organisasi yang luas, dan lainnya.
  • Weaknesses (Kelemahan) adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi internal organisasi, akibatnya kegiatan-kegiatan organisasi belum maksimal terlaksana. Misalnya ; kekurangan dana, memiliki orang-orang baru yang belum terampil, belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai organisasi, anggota kurang kreatif dan malas, tidak adanya teknologi dan sebagainya.
  • Opportunities (Peluang) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif,yang dapat dan mampu mengarahkan kegiatan organisasi kearahnya. Misalnya ; Kebutuhan lingkungan sesuai dengan tujuan organisasi, masyarakat lagi membutuhkan perubahan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap organisasi yang bagus, belum adanya organisasi lain yang melihat peluang tersebut, banyak pemberi dana yang berkaitan dengan isu yang dibawa oleh organisasi dan lainnya.
  • Threats (Ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu menghambat pergerakan organisasi. Misalnya : masyarakat sedang dalam kondisi apatis dan pesimis terhadap organisasi tersebut, kegiatan organisasi seperti itu lagi banyak dilakukan oleh organisasi lainnya sehingga ada banyak competitor atau pesaing, isu yang dibawa oleh organisasi sudah basi dan lainnya
Analisa SWOT terbagi menjadi 2 model :
Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T).
Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.
Model Kualitatif
Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah.
Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi organisasi atau program.
Diagram SWOT

Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki kekuatan dan peluang, sehingga dapat mengarahkan seluruh potensi internal organisasi untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth oriented strategy)
Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Diversifikasi yakni membuat strategi yang berbeda (lain dari yang biasanya) dengan memanfaatkan kekuatan internal, sehingga dimasa yang akan datang memungkinkan terciptanya peluang.
Kuadaran III : Organisasi medapatkan peluang (eksternal) yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Fokus organisasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang dari luar tersebut dengan baik.
Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang digunakan yakni mempertahankan diri untuk membangun kekuatan internal dan meminimalisir kelemahan.

Jadi melalui analisis SWOT ini kita akan memahami apa dan bagaimana organisasi kita, serta bagaimana cara menggerakannya. SWOT sangatlah efesien dan dapat digunakan untuk bentuk organisasi apa saja. Yang dibutuhkan hanyalah keterbukaan terhadap berbagai informasi untuk didiagnosis. Dengan memahami analisis SWOT, organisasi akan menjadi terbuka serta bisa menciptakan budaya kerja yang efektif bagi keseluruan aktivitas organisasi. Organisasi yang sukses adalah organisasi yang mengenal dirinya dan mengetahui kemana ia akan melangkah.

Sabtu, 15 November 2014

DAMPAK GLOBALISASI MEDIA TERHADAP MASYARAKAT DAN BUDAYA INDONESIA


 Peran Media Masa
Peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern tidak ada yang menyangkal, menurut McQuail dalam bukunya Mass Communication Theories (2000 : 66), ada enam prespektif dalam hal melihat peran media.
Pertama, melihat media massa seabagai window on event and experience. Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa.
Kedua, media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya. Karenanya para pengelola media sering merasa tidak “bersalah” jika isi media penuh dengan kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain, karena memang menurut mereka faktanya demikian, media hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak suka. Padahal sesungguhnya, angle, arah dan framing dari isi yang dianggap sebagai cermin realitas tersebut diputuskan oleh para profesional media, dan khalayak tidak sepenuhnya bebas untuk mengetahui apa yang mereka inginkan.
Ketiga, memandang media massa sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih issue, informasi atau bentuk content yang lain berdasar standar para pengelolanya. Di sini khalayak “dipilihkan” oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui dan mendapat perhatian .
Keempat, media massa acapkali pula dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternative yang beragam.
Kelima, melihat media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya tanggapan dan umpan balik.
Keenam, media massa sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekadar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif.
Pendeknya, semua itu ingin menunjukkkan, peran media dalam kehidupan social bukan sekedar sarana diversion, pelepas ketegangan atau hiburan, tetapi isi dan informasi yang disajikan, mempunyai peran yang signifikan dalam proses sosial. Isi media massa merupakan konsumsi otak bagi khalayaknya, sehingga apa yang ada di media massa akan mempengaruhi realitas subjektif pelaku interaksi sosial. Gambaran tentang realitas yang dibentuk oleh isi media massa inilah yang nantinya mendasari respon dan sikap khalayak terhadap berbagai objek sosial. Informasi yang salah dari media massa akan memunculkan gambaran yang salah pula terhadap objek sosial itu. Karenanya media massa dituntut menyampaikan informasi secara akurat dan berkualitas. Kualitas informasi inilah yang merupakan tuntutan etis dan moral penyajian media massa.

GLOBALISASI MEDIA
Bertolak dari besarnya peran media massa dalam mempengaruhi pemikiran khalayaknya, tentulah perkembangan media massa di Indonesia pada massa akan datang harus dipikirkan lagi. Apalagi menghadapi globalisasi media massa yang tak terelakan lagi.
Globalisasi media massa merupakan proses yang secara nature terjadi, sebagaimana jatuhnya sinar matahari, sebagaimana jatuhnya hujan atau meteor. Pendekatan profesional menjadi kata kunci, masalah dasarnya mudah diterka. Pada titik-titik tertentu, terjadi benturan antar budaya dari luar negeri yang tak dikenal oleh bangsa Indonesia. Jadi kekhawatiran besar terasakan benar adanya ancaman, serbuan, penaklukan, pelunturan karena nilai-nilai luhur dalam paham kebangsaan. Imbasnya adalah munculnya majalah-majalah Amerika dan Eropa versi Indonesia seperti : Bazaar, Cosmopolitan, Spice, FHM (For Him Magazine), Good Housekeeping, Trax dan sebagainya. Begitu pula membajirnya program-program tayangan.
Lantas bagaimana bagi negara berkembang seperti Indonesia menyikapi fenomena transformasi media terhadap perilaku masyarakat dan budaya? Bukankah globalisasi media dengan segala nilai yang dibawanya seperti lewat televisi, radio, majalah, Koran, buku, film, vcd dan kini lewat internet sedikit banyak akan berdampak pada kehidupan masyarakat?
Saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalamai serbuan yang hebat dari berbagai produk pornografi berupa tabloid, majalah, buku bacaan di media cetak, televisi, radio dan terutama adalah peredaran bebas VCD. Baik yang datang dari luar negeri maupun yang diproduksi sendiri. Walaupun media pornografis bukan barang baru bagi Indonesia, namun tidak pernah dalam skala seluas sekarang. Bahkan beberapa orang asing menganggap Indonesia sebagai “surga pornografi” karena sangat mudahnya mendapatkan produk-produk pornografi dan harganya pun murah.
Kebebasan pers yang muncul pada awal reformasi ternyata dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat yang tidak bertanggungjawab, untuk menerbitkan produk-produk pornografi. Mereka menganggap pers mempunyai kemerdekaan yang dijamin sebagai hak asasi warga Negara dan tidak dikenakan penyensoran serta pembredelan. Padahal dalam Undang-Undang Pers No. 40 tahun 1999 itu sendiri, mencantumkan bahwa pers berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat (pasal 5 ayat 1).
Dalam media audio-visualpun, ada Undang-undang yang secara spesifik mengatur pornografi, yaitu Undang-undang Perfilman dan Undang-undang Penyiaran. Dalam UU Perfilman 1992 pasal 33 dinyatakan bahwa setiap film dan reklame film yang akan diedarkan atau dipertunjukkkan di Indonesia, wajib sensor terlebih dahulu. Pasal 19 dari UU ini menyebutkan bahwa LSF (Lembaga Sensor Film) harus menolak sebuah film yang menonjolkan adegan seks lebih dari 50 % jam tayang. Dalam UU Penyiaran pasal 36 dinyatakan bahwa isi siaran televisi dan radio dilarang menonjolkan unsur cabul (ayat 5) dan dilarang merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama dan martabat manusia Indonesia (ayat 6).
Globalisasi pada hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang kian terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tentang peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Padahal, kita menyadari belum semua warga negara mampu menilai sampai dimana kita sebagai bangsa berada. Begitulah, misalnya, banjir informasi dan budaya baru yang dibawa media tak jarang teramat asing dari sikap hidup dan norma yang berlaku.
Terutama masalah pornografi, dimana sekarang wanita-wanita Indonesia sangat terpengaruh oleh trend mode dari Amerika dan Eropa yang dalam berbusana cenderung minim, kemudian ditiru habis-habisan. Sehingga kalau kita berjalan-jalan di mal atau tempat publik sangat mudah menemui wanita Indonesia yang berpakaian serba minim mengumbar aurat. Di mana budaya itu sangat bertentangan dengan norma yang ada di Indonesia. Belum lagi maraknya kehidupan free sex di kalangan remaja masa kini. Terbukti dengan adanya video porno yang pemerannya adalah orang-orang Indonesia.

Di sini pemerintah dituntut untuk bersikap aktif tidak masa bodoh melihat perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia. Menghimbau dan kalau perlu melarang berbagai sepak terjang masyarakt yang berperilaku tidak semestinya. Misalnya ketika Presiden Susilo Bambang Yudoyono, menyarankan agar televisi tidak menayangkan goyang erotis dengan puser atau perut kelihatan. Ternyata dampaknya cukup terasa, banyak televisi yang akhirnya tidak menayangkan para artis yang berpakaian minim.

Selayang pandang SMAN 1 Plumbon


SMA Negeri  1 Plumbon merupakan salah satu Sekolah Standar Nasional (SSN) yang cukup terkenal di wilayah Kabupaten Cirebon. Sekolah yang di dirikan pada tahun 1985 ini juga termasuk sekolah favorit di wilayah Kabupaten Cirebon. Bisa dikatakan sekolah favorit karena terbukti dari tahun ke tahun jumlah peminatnya semakin meningkat dan banyaknya siswa-siswi SMP/MTS yang sangat antusias untuk menjadi bagian dari warga SMA Negeri 1 Plumbon. Pada tahun ajaran 2010/2011 ada sekitar 800 siswa-siswi SMP/MTS yang mendaftar ke sekolah ini, namun SMA Negeri 1 Plumbon hanya menerima sekitar 300 siswa saja sehingga banyak siswa yang tidak di terima, ini dikarenakan jumlah kuota yang di sediakan sekolah sangat terbatas.
Salah satu ke istimewaan dari sekolah ini adalah letaknya yang jauh dari keramaian dan juga masih berada di alam pedesaan sehingga sangat kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. Sekola ini berada di jalan Yudistira desa Karangasem kecamatan Plumbon. Namun begitu sekolah yang letaknya jauh dari jalan raya ini masih bisa terjangkau oleh kendaraan umum seperti angkutan sehingga tidak menyulitkan bagi siswa siswi yang tidak mempunyai kendaraan pribadi. Selain itu keuntungan letak sekolah yang jauh dari keramaian adalah siswa-siswinya yang jauh juga dari kata tawuran antar pelajar yang selama ini cukup meresahkan orangtua dan guru.
Ke istimewaan lainya yang di miliki SMA Negeri 1 Plumbon adalah sarana dan prasarananya yang cukup memadai sehingga sangat membantu siswa-siswi dan guru dalam kegiatan belajar mengajar yang kondusif. Ada 22 ruangan kelas, terdiri dari 8 ruangan kelas X, 7 ruangan kelas XI, dan 7 ruangan untuk kelas XII. Selain itu masih banyak ruangan lainya seperti ruangan Kepala Sekolah, guru dan Tata Usaha. Sekolah ini juga memiliki ruangan perpustakaan yang memadai dan nyaman sehingga memudahkan siswa-siswi yang tidak mempunyai biaya lebih untuk membeli buku. Ada juga beberapa laboratorium yang dimiliki oleh sekolah ini, seperti laboratorium biologi, laboratorium fisika serta laboratorium computer ber AC yang juga di lengkapi oleh jaringan wi-fi sehingga memudahkan siswa siswinya untuk menggunakan internet. Sekolah ini juga dilengkapi oleh sarana dan prasarana olahraga yang cukup memadai seperti lapangan basket, lapangan footsal dan lapangan voli. Terdapat banyak wc di setiap sudut sekolah, di sekolah ini juga terdapat sebuah mushola yang sangat nyaman memudahkan siswa siswi beragama Islam untuk menjalankan kewajibanya secara jama’ah maupun sendiri, selain itu ada ruang Unit Kesehatan Siswa (UKS), bimbingan konseling, ruang seni, kantin dan koperasi siswa Fasilitas sarana dan prasaran yang memadai tersebut juga termasuk salah satu mengapa SMA Negeri 1 Plumbon menjadi sekolah favorit di Kabupaten Cirebon.
Selain fasilitas yang memadai SMA Negeri 1 Plumbon juga memiliki peserta didik yang mempunyai semangat belajar tinggi, mempunyai tingkat kedisiplinan yang cukup tinggi pula baik itu displin dalam hal waktu belajar, berpakaian maupun disiplin untuk mentaati segala peraturan yang telah dibuat pihak sekolah dan yang tidak kalah pentingnya yaitu siswa-siswi SMA Negeri 1 Plumbon yang mempunyai akhlak dan budi pekerti luhur serta mempunyai etiket yang tinggi.
Jadi tidak heran jika siswa-siswi SMA Negeri 1 Plumbon memiliki banyak prestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Ini terbukti dari banyaknya prestasi yang di raih oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Plumbon setiap tahunya. Salah satu contoh pada bidang akademik yaitu  tahun 2012 siswa SMA Negeri 1 Plumbon menjuarai OSN untuk mata pelajaran matematika, kimia dan ekonomi tingkat Kabupaten sehingga mewakili Cirebon untuk OSN tingkat Provinsi. Sedangkan  di bidang non-akademik seperti pada ekstrakurikuler Merpati Putih beberapa siswa/siswinya sering mendapat juara baik di tingkat Kabupaten maupun Provinsi, lalu ekstrakurikuler Voliball, Pecinta Alam, Palang Merah Remaja dan lain sebagainya sering juga mendapat juara. Walaupun banyak prestasi yang di raih tidak membuat warga SMA Negeri 1 Plumbon menjadi sombong justru sekolah kami terus meningkatkan prestasi-prestasi lainya.
Dalam rangka meningkatkan prestasi lainya juga di perlukan  tenaga pendidik yang professional agar bisa memberi motivasi kepada siswa-siswi. Oleh karena itu, hampir seluruh pengajar di SMA Negeri 1 Plumbon adalah orang-orang yang professional, bisa menyampaikan materi pelajaran dengan baik kepada siswa-sisiwi, mengajarkan kedisiplinan, akhlak dan budi pekerti yang luhur serta bisa memotivasi siswa-siswi agar terus belajar dengan rajin sehingga bisa membuat kita terpacu lagi untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Dari ulasan di atas kita tahu bahwa memang SMA Negeri 1 Plumbon adalah sekolah memiliki kualitas yang baik dan semoga lulusan SMA Negeri 1 Plumbon kelak bisa menjadi orang yang sukses serta memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur. Dan semoga dari tahun ke tahun akan terus meningkat baik dalam hal pembangunan sekolah, fasilitas sekolah maupun prestasi sekolah agar kelak sekolah SMA Negeri 1 Plumbon ini bukan hanya jadi favorit di wilayah Kabupaten Cirebon.

Minggu, 02 November 2014

Generasi Anak Bangsa

Generasi Anak Bangsa
            Anak-anak merupakan  generasi penerus bangsa. Keadaan untuk masa depan suatu bangsa akan sangat dipengaruhi oleh keadaan generasi mudanya pada kondisi saat ini. Karena mereka adalah agen perubah yang akan menjadi penentu terpenting masa depan bangsa. Namun yang kita ketahui keadaan mereka sekarang masih sangat lemah dan belum mampu melakukan begitu banyak hal, begitu pun mereka belum mampu memberikan kontribusi untuk masyarakat.  Namun potensi yang ada di dalam mereka akan sangat mempengaruhi perkembangan suatu bangsa kemudian hari. Karena di tangan merekalah masa depan bangsa kita akan dipertaruhkan. Apa dan bagaimana yang akan terjadi pada bangsa ini mereka lah yang berperan penting.

Para orang tua telah beranggapan kaum muda adalah anak yang masih ingusan (belum mampu mengerti banyak hal), karena pemikirannya belum matang. Begitu pun kaum muda belum mampu berkarya, apalagi untuk memimpin. Belum mampu bersikap bijaksana dalam menangani suatu permasalahan, apalagi harus memecahkan masalah tersebut. Memang benar, pada kenyataannya orang tua yang tidak paham terhadap dunia pendidikan pasti akan berpikir “Buat apa sekolah tinggi-tinggi, toh nantinya juga jadi seperti kita ini” tidak adil apabila mayoritas  masyarakat di sekitar kita juga menganggap kaum muda itu belum bisa melakukan apa-apa, mereka justru salah besar. Jika kita lihat lebih luas lagi justru kaum muda itu yang telah banyak melahirkan karya-karya beraneka ragam yang menarik dan menantang pula. Generasi muda merupakan generasi yang banyak mencetak/menghasilkan prestasi-prestasi yang cemerlang dan gemilang, generasi yang pantang untuk menyerah, generasi penerus bangsa ini, serta generasi yang akan mampu membawa nama bangsanya setinggi mungkin sampai ketingkat dunia.
Setiap orang pasti memiliki impian dan menginginkan kesuksesan yang nyata. Namun dalam kenyataannya, impian untuk sukses mereka tidak mampu mengimbanginya dengan langkah-langkah tepat dan benar, mereka harus berani menghadapi tantangan dan penguasaan modal yang cukup. Memang dalam meraih kesuksesan dibutuhkan perjuangan keras dan proses yang sangat panjang, namun bukan berarti kesuksesan ditentukan oleh lamanya bekerja. Karena ada sekelompok orang yang telah mampu  meraih dan menikmati kesuksesannya yang telah ia dapati, namun justru berakhir dengan penyesalan karena mereka tidak bisa menjaga kesuksesan itu apalagi memikirkan bagaimana agar bidang lainnya pun sukses. Tidak sedikit pula orang-orang yang cepat meraih sukses itu adalah justru golongan kaum muda.
Anak bersinar bangsa gemilang merupakan seruan bersama untuk tujuan mengarahkan fokus, untuk menyatukan hati dan memadukan langkah bersama membangun generasi anak muda demi masa depan bangsa. Perkembangan dan kemajuan teknologi dari masa ke masa merupakan tantangan masa depan bagi  generasi muda dalam segala aspek kehidupan. Karena  perubahan dan masa depan generasi muda sangat diperlukan sebagai persiapan untuk menjadi generasi yang cerdas, mandiri dan mampu berdedikasi tinggi. Kesiapan mental dan kepribadian generasi muda adalah salah satu kunci pendorong akan semangat dalam menghadapi tantangan globalisasi yang akan dating.

Di bawah ini salah satu contoh puisi anak bangsa yang ia rasakan dalam pribadinya yang ia tuangkan dalam setiap syair puisi yang ia buat.


Puisi Anak Bangsa
Si anak memandang ke meja itu…
Tersusun tidak rapi piagam dan medali
Untuk apa semua itu?
Tetesan keringat hanya terbayarkan oleh janji janji
Anak itu merenung
Masihkah mimpinya akan dikejar
Melihat semua medali yang sempat terkalung
Hanya menyisakan rasa hambar
Dalam setiap syair puisi diatas terdapat makna yang besar, tergambar dari kisah seorang anak mantan atlet yang telah berhasil mendapatkan presatasi cemerlang, yang justru semua prestasinya hanya mejadi pajangan dan kenangan. Hingga akhirnya dilupakan.
            Kita memaknai puisi diatas betapa sangat pedihnya seseorang yang telah berhasil dalam meraih prestasinya yang justru apa yang telah ia raih sia-sia sudah taka da artinya lagi sehingga terlupakan begitu saja. Seharusnya apa yang telah generasi muda dapatkan patut diapresiasikan prestasinya dan menjadi contoh bagi generasi muda lainnya yang akan terdorong untuk berkembang lebih baik. Karena generasi muda merupakan juga generasi vital bagi berkembangnya masa depan bangsa ini, oleh karenanya di haruskan bagi generasi muda memiliki kecerdasan yang tinggi, pengetahuan yang luas, dan sikap nasionalisme terhadap negara pun tinggi.

Dengan demikian, kita sebagai pemuda penerus bangsa ini sudah selayaknya kedepan menjadi pemuda yang berguna bagi bangsa dan Negara. Pemuda yang selalu melakukan hal hal yang menguntungkan bagi bangsa dan Negara bukan malah merugikan, karena ketika kita telah mampu menjadi pemuda bangsa yang sukses akan berdampak besar bagi bangsa dan Negara juga dan tentunya membanggakan diri sendiri.