Sabtu, 01 April 2017

Tugas Akuntansi Internasional - Akuntansi Komparatif (Amerika Serikat & China)

MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL

Akuntansi Komparatif di Dua Negara Maju
(Amerika Serikat dan China)


Disusun oleh:
Vyna Silfiani (29213184)
4EB03
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

PENDAHULUAN
Di era globalisasi yang semakin pesat ini, aktivitas dalam pasar modal dituntut untuk setara dalam memberi kemampuan menghasilkan informasi. Akuntansi adalah hal yang di lihat dalam memainkan peran untuk menghasilkan informasi  yang berguna bagi pihak internal maupun pihak eksternal. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan ekonomi. Akuntansi memberikan seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memfasilitasi alokasi pemusatan sumber dana oleh pengguna. Jika informasi tersebut dapat di andalkan maka sumber daya yang terbatas dapat di alokasikan secara optimal dan efesien. Akuntansi internasional memperluas akuntansi yang bertujuan umum yang berorientasi nasional, dalam arti luas untuk Analisa komparatif internasional, Pengukuran dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi-transaksi bisnis mulitnasional, kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional, dan harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan pembuatan standar.
Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang digunakan untuk transaksi antar negara dengan membandingkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di negara-negara yang berlainan dan mengharmonisasikan standar akuntansi di seluruh dunia (Iqbal, Melcher & Elmallah, 1997 : 18). Akuntansi internasional semakin diperlukan dikarenakan semakin menigkatnya bisnis internasional yaitu bisnis yang aktivitasnya melewati batas-batas antar negara seperti perdagangan internasional, bisnis transportasi, bisnis jasa periklanan, pariwisata, perbankan dan lain sebagainya. akuntansi internasional juga digunakan sebagai pembanding prinsip ataupun standar akuntansi suatu negara. Standar akuntansi keuangan secara gobal yang berlaku sekarang ini yaitu IFRS (Internasioanl Financial Accounting Standard). Namun, setiap negara tetap memiliki standar akuntansinya masing-masing, seperti di Indonesia yang memiliki standar akuntansi yang dikenal sebagai SAK (Standar Akuntansi Keuangan). Begitu juga dengan negara-negara lainnya baik negara-negara maju maupun negara-negara berkembang.
Dari uraian diatas makalah ini akan membahas mengenai akuntansi komparatif antar negara maju. Menurut IMF dan CIA World Factbook terdapat kurang lebih 35 negara yang termasuk negara maju didunia.  Makalah ini akan membahas dua diantara negara maju tersebut yaitu negara Amerika Serikat dan negara China.
LANDASAN TEORI
A.    Akuntansi Komparatif
Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Teori Keunggulan Komparatif (Theory of Comparative Advantage)
Teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebihbanyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia samasama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah.
Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah. Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
B.     Standar Akuntansi
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Sedangkan proses penyusunan atau formulasi standar akuntansi disebut dengan penetapan standar. Ada beberapa alasan mengapa standar akuntansi diperlukan, antara lain:
1.      Di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akauntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2.      Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3.      Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
4.      Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi ini umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik yang terdiri dari profesi akuntansi dan kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan para karyawan. Peranan dan pengaruh kelompok – kelompok ini dalam penetapan standar akuntansi berbeda dari satu negara ke negara lain.
C.    Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam.
1.      Pola Makroekonomis
Tujuan perusahaan bisnis tentu saja lebih sempit daripada kebijakan ekonomi nasional. Perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai, seringkali beroperasi dalam dimensi dan ruang waktu yang terbatas, dan bertanggunggugat kepada kelompok-kelompok kepemilikan yang jelas. Konsekuensinya, tujuan perusahaan secara normal mengikuti kebijakan nasional. Hal ini bukan kondisi absolut, karena perusahaan bisnis merupakan bagian dari kepntingan publik yang mempengaruhi dan mengarahkan kebijakan-kebijakan nasional; jadi ada hubungan sebab-akibat timbal balik.
Ada tiga pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :
·         Perusahaan bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatu negara.
·         Perusahaan bisnis mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan ekonomi nasional dalam lingkungannya.
·         Kepentingan publik dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan erat dengan kebijakan nasional.
Akuntansi keuangan yang berorientasi pada makroekonomi mungkin mengakui secara formal nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak, menghitung beban depresiasi atas peralatan produktif berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional atau nasional.
2.      Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing perusahaan bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu berurat berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan sosial. Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya.
Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini menyangkut :
·         Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
·         Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
·         Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan.
·         Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi-aplikasinya dari analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro ekonomi adalah bahwa proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan jumlah investasi modal moneter dalam perusahaan dalam nilai riil.
3.      Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain , bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang independen.
4.      Keseragaman Akuntansi
Ada tiga pendekatan praktis atas pola pengembangan keseragaman akuntansi :
a.       Pendekatan bisnis
Dalam pendekatan ini, keseragaman akuntansi ditujukan secara khusus kepada pemakai-pemakai tertentu data akuntansi. Pendekatan ini mempertimbangkan secara penuh karakteristik-karakteristik bisnis dan lingkungan bisnis tempat dimana data dikumpulkan, diproses dan dikomunikasikan. Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan pragmatis yang sangat bergantung pada konvensi dan paling sering dipakai dalam perancangan bagan-bagan akun terpisah yang seragam, yaitu bagi suatu cabang industri atau perdagangan.
b.      Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi bagi keseragaman akuntansi pada dasarnya adalah pendekatan makro. Pendekatan ini mengkaitkan akuntansi dengan kebijakan publik. Badan-badan hukum dan peraturan publik digunakan untuk menjalankan sistem yang telah terbentuk dalam pola pengembangan seperti itu. Pertimbangan-pertimabangan akuntansi teknis berada pada tingkatan kedua, dan pertimbangan-pertimbangan kebijakan nasional berada pada tingkatan paling atas.
c.       Pendekatan teknis
Pendekatan akuntansi teknis atas pengembangan keseragaman merupakan pekerjaan para akademisi. Pendekatan ini bersifat analitis, dimana pendekatan ini berusaha memperoleh keseragaman dari prinsip-prinsip dasar pembukuan double entry. Pendekatan ini juga merupakan pendekatan umum karena perhatian langsung diberikan kepada karakteristik-karakteristik bisnis tertentu dari transaksi-transaksi akuntansi atau proses akuntansi. Terakhir, orientasi yang luas dari pendekatan ini pada hakekatnya bersifat teoritis.
D.    Pengertian Negara Maju
Negara Maju adalah Negara yang memiliki standar hidup yang relatif tinggi melalui Teknologi yang canggih serta memiliki tingkat ekonomi yang merata. Kriteria-kriteria umum yang digunakan untuk menentukan apakah sebuah Negara dapat disebut dengan Negara Maju adalah Pendapatan Domestik Bruto (PDB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Per Kapita serta Infrastruktur, taraf standar hidup dan juga tingkat Industrialisasinya. Kini terdapat Indeks baru yang mengukur Standar hidup, pendidikan dan harapan hidup suatu negara, Index tersebut dinamakan Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia. Indeks HDI ini juga merupakan salah satu faktor yang menentukan suatu Negara apakah masuk ke kategori Negara Maju atau Negara Berkembang.
Setiap Organisasi seperti IMF, CIA atau Bank Dunia memiliki kriteria yang beragam dalam penggolongan Negara Maju. International Monetary Fund atau IMF menggunakan sebutan “Advance Economies” untuk Negara-negara Maju sedangkan CIA Amerika Serikat yang dalam World Factbook-nya menggunakan nama “Developed Countries” untuk Negara-negara yang digolongkan dalam Negara Maju. Pada dasarnya, tidak ada penggolongan yang resmi untuk Negara Maju ataupun Negara Berkembang menurut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).









PEMBAHASAN
Makalah ini akan membahas dua negara maju yaitu negara Amerika Serika yang berasal dari benua Amerika dan negara China yang berasal dari benua Asia.
1.      Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badab Standar Akuntansi Keuangan/FASB), hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik Bersertifikat.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) terdiri dari seluruh standar, aturan, dan regulasi keuangan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan keuangan, laporan keuangan seharusnya menyajikan secara wajar posisi keuangan suatu perusahaan dan hasil operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secar umum.
Pelaporan keuangan
Laporan tahunan yang semestinya dibuat sebuah perusahaan AS yang besar meliputi :
1)      Laporan manajemen
2)      Laporan auditor independen
3)      Laporan keuangan utama (laporan laba rugi,arus kas,laba komprehensif, ekuitas pemegang saham)
4)      Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
5)      Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan
6)      Catatan atas laporan keuangan
7)      Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
8)      Data kuartal terpilih

Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi mengharuskan seluruh anak perusahaan yang dikendalikan (yaitu, dengan kepemilikan yang melebihi 50 persen dari saham dengan hak suara) harus dikonsolidasikan secara penuh, walaupun operasi anak perusahaan tersebut tidak homogen. Laporan keuangan interim (kuartalan) diwajibkan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya hanya berisi laporan keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen secara singkat.
Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat tergantung pada konsep penanding.

2.      China
Sejak 1970 Cina telah mengubah kebijakan perekonomian, dari perekonomian terpusat ke perekonomian pasar. Peraturan akuntansi baru Cina telah dikembangkan untuk meningkatkan perdagangan dan limited liability bebas. Sejarah negara Cina telah menggunakan akuntansi terkuak pada abad 2200 SM pada masa dinasti Hsiu untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian di antara pejabat kerajaan dan pangeran dinasti Xia (2000-1500 SM).
Karakteristik dasar akuntansi cina dimulai sejak pembentukan RRC pada tahun 1949 menerapkan sistem ekonomi terpusat, memperlihatkan prinsip dan pola marxis meniru sistem kesatuan soviet. Pelaporan keuangan terjadwal dan lengkap, fitur utamanya adalah orientasi pengaturan dana dimana dana berarti properti, barang dan material yang digunakan dalam produksi. Pelaporan keuangan ditekankan adanya neraca, yang memfleksikan sumber daya dan kebijakan pemerintah.
Perekonomian Cina saat ini dapat digambarkan sebagai ekonomi hybrid atau percampuran, dimana negara  yang mengontrol komoditas dan industri strategis. Sementara itu industri lainnya seperti perdagangan dan sektor swasta ditumbuhkan dengan sistem yang berorientasi pasar.
Peraturan dan pembinaan akuntansi
Pada tahun 2000 Undang-undang akuntansi telah dirubah, dan mencakup semua perusahaan dan organisasi termasuk semua yang tidak dipegang atau diatur oleh negara. Dewan Negara telah mengeluarkan Aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi Perusahaan (Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises-FARR). Semua peraturan fokus pada pembukuan, persiapan laporan keuangan, praktik pelaporan dan akuntansi keuangan lainnya dan berbagai hal tentang pelaporan.
Peraturan dan pembinaan akuntansi di Cina:
1.      Cina mulai mengembangkan perekonomian pasar, dan sejak 1 Juli 1993 diterbitkan ABSE ( Accounting Standards for Business Enterprises). sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntut perkembangan standar baru akuntansi yang pada akhirnya menyeragamkan praktik domestik dan akuntansi cina dengan praktik internasional.
2.      Pada tahun 2006 semua perusahaan di Cina wajib menggunakan ABSE sebagai standar pelaporannya.
3.      Sedangkan untuk auditornya, Cina membentuk CICPA yang mengatur syarat menjadi CPA.
Komite standar akuntansi Cina CASC telah didirikan pada tahun 1998 sebagai lembaga berwenang didalam departemen keuangan yang berwenangdidalam departemen keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi. Semua standar ini untuk  memusatkan standar akuntansi Cina dengan Internasional Financial Reporting Standards (IFRS).
Sampai tahun 1995 cina memiliki 2 organisasi akuntansi profesional. CICPA didirikan tahun 1988 mengatur sektor perusahaan swasta. CACPA bertanggungjawab atas audit perusahaan-perusahaan pemerintah dan dibawah otorisasi agen yang terpisah, badan administrasi audit negara. Pada tahun 1995 CICPA dan CACPA bergabung, dengan mengusung nama CICPA, mengembangkan standar pengauditan dan bertanggungjawab atas kode etik profesional.
Pelaporan Keuangan
Periode akuntansi diwajibkan untuk sama dengan tahun kalender. Laporan keuangan terdiri dari:
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Laporan arus kas
4.      Catatan atau laporan keuangan
5.      Penjelasan kondisi keuangan
Laporan keuangan harus digabungkan, bersifat perbandingan, di Cina dan diungkapkan dengan mata uang Cina, Renminbi. Laporan keuangan tahunan harus diaudit oleh CPA Cina.
Patokan Akuntansi
Penggabungan usaha dicatat menggunakan metode pembelian. Laporan keuangan untuk cabang perusahaan di luar negeri untuk laporan laba rugi dikonversikan pada nilai tukar rata-rata tahunan, dan konversi yang berbeda juga ditunjukkan kepada ekuitas. Dan perbedaan konversi juga terjadi pada laba.
KESIMPULAN
Peraturan pelaporan keuangan atau sistem akuntansi yang berlaku di negara Amerika Serikat dan China memiliki perbedaan walaupun keduanya sama sama negara maju perbedaan tersebut dapat dilihat dengan jelas pada pelaporan keuangan dan pengukuran akuntansi pada msing-masing negara. Hal ini disebabkan karena adanya faktor sejarah negara yang berbeda serta kebutuhan dan kondisi dimana akuntansi tersebut tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itu, walaupun IFRS menjadi pedoman sistem akuntansi internasional, namun setiap negara tetap memiliki standar akuntansi keuangannya masing-masing sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan negara tersebut.























DAFTAR PUSTAKA
https://utrinsafitri1.wordpress.com/2016/03/21/akuntansi-komparatif-asia-cina/
Pengertian Akuntansi Internasional Menurut Para Ahli. Dalam http://www.belajarakuntansionline.com/pengertian-akuntansi-internasional-menurut-para-ahli/ , diunduh pada Rabu, 30 Maret 2017.
Seftiningtyas Lindri Hapsari, et al. 2013. Akuntansi Internasional : Akuntansi Komparatif 1 dan 2. Dalam https://s3fti.files.wordpress.com/2013/04/akuntansi-internasional.pdf , diunduh Rabu, 30 Maret 2017.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar