Sebagai seorang pengusaha atau pembisnis tentunya
kita tidak akan bisa menghidar dari persaingan. Untuk membuat produk dan usaha
kita tetap berjalan dan terus memeberikan keuntungan tentunya kita juga harus
bisa menghadapi persaingan. Jangan sampai dikarenakan adanya persaingan kita
justru malah mundur secara teratur dan berhenti dalam menjalankan usaha. Justru
sebaliknya, adanya persaingan akan membuat kita termotivasi untuk membuat
produk dan pelayanan yang lebih baik lagi.
Berikut adalah cara bagaimana agar kita bisa menghadapi persaingan usaha :
1.
Melakukan Inovasi Produk
Inovasi sangatlah perlu untuk dilakukan, apalagi kalau produk yang kita tawarkan merupakan produk yang sudah tidak asing di pasaran. Melakukan inovasi tidaklah harus merubah bentuk atau kekhasan produk itu sendiri, akan tetapi melakukan inovasi adalah memberikan sedikit nilai tambah baik itu dari segi manfaat, penampilan, harga dan kemudahan. Contohnya seorang pengusaha makanan yang menjual kebab, si penjual kebab ini melakukan inovasi kebab dengan menggunakan jamur tiram sebagai daging pengganti dengan ukuran kebab yang lebih kecil sehingga hanya memerlukan sedikit biaya untuk bahan baku, hasilnya kebab hasil inovasinya dapat di jual dengan harga yang jauh lebih murah di pasaran dengan rasa yang tentunya sama enaknya dari kebab biasa, bahkan produk kebabnya juga lebih khas karena menggunakan jamur tiram sebagai bahan dasar daging kebab. Dengan rasa yang enak dan harga yang sangat terjangkau kebab hasil inovasnya pun sangat laris manis di pasaran.
Inovasi sangatlah perlu untuk dilakukan, apalagi kalau produk yang kita tawarkan merupakan produk yang sudah tidak asing di pasaran. Melakukan inovasi tidaklah harus merubah bentuk atau kekhasan produk itu sendiri, akan tetapi melakukan inovasi adalah memberikan sedikit nilai tambah baik itu dari segi manfaat, penampilan, harga dan kemudahan. Contohnya seorang pengusaha makanan yang menjual kebab, si penjual kebab ini melakukan inovasi kebab dengan menggunakan jamur tiram sebagai daging pengganti dengan ukuran kebab yang lebih kecil sehingga hanya memerlukan sedikit biaya untuk bahan baku, hasilnya kebab hasil inovasinya dapat di jual dengan harga yang jauh lebih murah di pasaran dengan rasa yang tentunya sama enaknya dari kebab biasa, bahkan produk kebabnya juga lebih khas karena menggunakan jamur tiram sebagai bahan dasar daging kebab. Dengan rasa yang enak dan harga yang sangat terjangkau kebab hasil inovasnya pun sangat laris manis di pasaran.
2.
Memberikan Harga yang bersaing dan masuk akal
Sering kali produk serupa dengan kualitas yang sama akan mengalami persaingan harga yang ketat. Yang perlu kita lakukan adalah memeberikan harga sedikit lebih murah namun tetap dalam batas kewajaran sehingga tidak berdampak pada keraguan konsumen untuk memebeli barang yang kita tawarakan, karena sering kali konsumen beranggapan bahwa produk dengan harga jauh lebih murah memiliki kualitas yang lebih jelek.
Untuk melakukan setrategi persaingan harga kita juga perlu memeperhatikan prilaku para konsumen kita. Apakah konsumen kita memprioritaskan harga produk sebagai tolak ukurnya dalam mengambil keputusan untuk memebeli produk kita, atau konsumen malah lebih memperhatikan kualitas sebagai tolak ukur keputusan untuk membeli. Jadi antara harga dan kualitas tetaplah kita harus menyesuaikan dengan kondisi konsumen di pasaran.
Sering kali produk serupa dengan kualitas yang sama akan mengalami persaingan harga yang ketat. Yang perlu kita lakukan adalah memeberikan harga sedikit lebih murah namun tetap dalam batas kewajaran sehingga tidak berdampak pada keraguan konsumen untuk memebeli barang yang kita tawarakan, karena sering kali konsumen beranggapan bahwa produk dengan harga jauh lebih murah memiliki kualitas yang lebih jelek.
Untuk melakukan setrategi persaingan harga kita juga perlu memeperhatikan prilaku para konsumen kita. Apakah konsumen kita memprioritaskan harga produk sebagai tolak ukurnya dalam mengambil keputusan untuk memebeli produk kita, atau konsumen malah lebih memperhatikan kualitas sebagai tolak ukur keputusan untuk membeli. Jadi antara harga dan kualitas tetaplah kita harus menyesuaikan dengan kondisi konsumen di pasaran.
3.
Melakukan pendekatan dan pelyanan yang unik dan
mengesankan konsumen
Kesan pertama adalah moment yang sangat menentukan seorang konsumen untuk datang kembali dan kemudian menjadi pelanggan. Untuk itu kita selaku pengusaha di tuntut untuk jeli dalam membedakan mana kosumen yang pertama kali dan konsumen yang sudah menjadi pelanggan. Perlakuannya memang tidak sama tapi tetap keduanya adalah istimewa. Untuk konsumen yang pertama kali membeli produk kita, hendakanya kita memberikan pelayanan yang ekstra dan maksimal, kita anggap konsumen itu adalah seorang raja. Memberikan service terbaik seperti Senyum, salam , sapa, sopan dan santun.
Untuk konsumen yang sudah menjadi pelanggan kita harus tetap menjaganya dengan menjaga kualitas produk kita, melakukan pendekatan dengan lebih banyak mengenal dan mengetahui pribadinya, menjalin komunikasi dan silaturahmi yang intens. Sehingga apabila sudah terjalin emosi antara kita selaku pengusaha dan konsumen sebagai pelanggan maka usaha kita pun akan terus berjalan dan berumur panjang.
Kesan pertama adalah moment yang sangat menentukan seorang konsumen untuk datang kembali dan kemudian menjadi pelanggan. Untuk itu kita selaku pengusaha di tuntut untuk jeli dalam membedakan mana kosumen yang pertama kali dan konsumen yang sudah menjadi pelanggan. Perlakuannya memang tidak sama tapi tetap keduanya adalah istimewa. Untuk konsumen yang pertama kali membeli produk kita, hendakanya kita memberikan pelayanan yang ekstra dan maksimal, kita anggap konsumen itu adalah seorang raja. Memberikan service terbaik seperti Senyum, salam , sapa, sopan dan santun.
Untuk konsumen yang sudah menjadi pelanggan kita harus tetap menjaganya dengan menjaga kualitas produk kita, melakukan pendekatan dengan lebih banyak mengenal dan mengetahui pribadinya, menjalin komunikasi dan silaturahmi yang intens. Sehingga apabila sudah terjalin emosi antara kita selaku pengusaha dan konsumen sebagai pelanggan maka usaha kita pun akan terus berjalan dan berumur panjang.
4.
Jangan terpengaruh oleh aktivitas pesaing.
Sebagai pelaku usaha yang memiliki banyak persaingan. Sering kali kita mengeluh apabila pesaing kita tengah ramai sedangakan usaha kita sepi-sepi saja. Sering kali kita menuduh yang tidak-tidak kepada pesaing kita. Daripada sibuk memikirkan apa yang dilakukan oleh pesiang kita sehigga dagangannya laku, lebih baik kita memikirkan usaha kita, bagaimana caranya agar penjualannya dapat meningkat. Pikirkan setrategi yang dapat menjadi magnet untuk para konsumen datang dan beralih ke tempat usaha kita. Seperti halnya apa yang sudah di jelaskan di atas, kita harus melakukan inovasi produk, memberikan harga yang bersaing dan memberikan pelayanan terbaik sehingga dapat membuat para konsumen balik lagi dan mau berlangganan dengan kita.
Sebagai pelaku usaha yang memiliki banyak persaingan. Sering kali kita mengeluh apabila pesaing kita tengah ramai sedangakan usaha kita sepi-sepi saja. Sering kali kita menuduh yang tidak-tidak kepada pesaing kita. Daripada sibuk memikirkan apa yang dilakukan oleh pesiang kita sehigga dagangannya laku, lebih baik kita memikirkan usaha kita, bagaimana caranya agar penjualannya dapat meningkat. Pikirkan setrategi yang dapat menjadi magnet untuk para konsumen datang dan beralih ke tempat usaha kita. Seperti halnya apa yang sudah di jelaskan di atas, kita harus melakukan inovasi produk, memberikan harga yang bersaing dan memberikan pelayanan terbaik sehingga dapat membuat para konsumen balik lagi dan mau berlangganan dengan kita.
Dari 4 cara diatas tersebut semoga bisa bermanfaat
bagi anda para pelaku usaha yang memiliki perasaingan yang cukup ketat di
pasaran.
sumber :
http://www.ciputraentrepreneurship.com/artikel-kontes-esai/bagaimana-menghadapi-persaingan-usaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar